Tren Wisata Kereta Panoramik Meningkat Tajam: Sensasi Liburan dengan Pemandangan Spektakuler – Dalam beberapa tahun terakhir, tren pariwisata berbasis transportasi mengalami transformasi signifikan. Salah satu inovasi yang mencuri perhatian publik adalah Kereta Panoramic, layanan kereta api dengan jendela ekstra lebar dan atap transparan yang memungkinkan penumpang menikmati panorama alam secara maksimal. Di tahun 2025, minat masyarakat terhadap wisata menggunakan kereta Panoramic menunjukkan lonjakan luar biasa, menjadikannya sebagai salah satu pilihan favorit dalam menikmati keindahan Indonesia dari balik kaca.
Baca Juga : Terungkap! Inilah Rutinitas Perawatan Kulit Scarlett Johansson yang Bikin Awet Muda di Usia 41 Tahun
Lonjakan Minat Wisata Kereta Panoramic: Angka yang Bicara
PT Kereta Api Indonesia (KAI) mencatat bahwa sepanjang Januari hingga Mei 2025, jumlah pelanggan Kereta Panoramic mencapai 48.822 orang, meningkat 34,38 persen di bandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Peningkatan paling signifikan terjadi pada Mei 2025, dengan 11.708 pelanggan, naik 27,34 persen di bandingkan Mei 2024.
Data ini menunjukkan bahwa masyarakat kini tidak hanya memandang kereta api sebagai alat transportasi, tetapi juga sebagai bagian dari pengalaman wisata yang menyenangkan dan berkesan.
Apa Itu Kereta Panoramic?
Kereta Panoramic merupakan hasil modifikasi dari kereta kelas eksekutif yang di rancang khusus untuk memberikan kenyamanan visual dan atmosfer eksklusif. Fitur utamanya meliputi:
- Jendela panorama berdimensi ekstra lebar
- Atap kaca otomatis (automatic sunroof)
- Kabin luas dengan kapasitas hanya 38 kursi
- Kursi ergonomis yang dapat di rebahkan
- Layanan kru khusus, makanan, minuman, dan hiburan
- Wi-Fi gratis selama perjalanan
Dengan desain ini, penumpang dapat menikmati pemandangan alam secara langsung tanpa gangguan, mulai dari pegunungan hijau, hamparan sawah, jembatan panjang, hingga terowongan yang menjadi ciri khas jalur selatan dan timur Pulau Jawa.
Rute-Rute Favorit Kereta Panoramic
Kereta Panoramic saat ini dirangkaikan dengan beberapa layanan kereta api strategis yang melintasi destinasi utama di Pulau Jawa. Beberapa rute populer antara lain:
- KA Argo Wilis Panoramic: Bandung – Surabaya Gubeng (PP)
- KA Turangga Panoramic: Bandung – Surabaya Gubeng (PP)
- KA Parahyangan Panoramic: Jakarta – Bandung (PP)
- KA Pangandaran Panoramic: Banjar – Gambir (PP)
- KA Papandayan Panoramic: Garut – Gambir (PP)
- KA Mutiara Timur Panoramic: Surabaya Gubeng – Ketapang (PP, fakultatif)
Rangkaian ini memberikan fleksibilitas bagi wisatawan untuk menjelajahi berbagai lanskap ikonik di Jawa, dari dataran tinggi Priangan hingga pesisir timur Banyuwangi.
Faktor Pendorong Popularitas
Beberapa faktor yang mendorong peningkatan minat terhadap wisata kereta Panoramic antara lain:
1. Pengalaman Visual yang Tak Tertandingi
Dengan jendela besar dan atap kaca, penumpang dapat menikmati pemandangan secara menyeluruh tanpa harus berdiri atau berpindah tempat duduk. Ini menjadikan perjalanan sebagai bagian dari destinasi itu sendiri.
2. Kenyamanan Premium
Kabin yang lapang, kursi yang nyaman, dan layanan personal menjadikan perjalanan terasa seperti berada di lounge hotel berjalan. Cocok untuk wisatawan keluarga, pasangan, maupun solo traveler.
3. Konektivitas Digital
Fasilitas Wi-Fi gratis memungkinkan penumpang tetap terhubung selama perjalanan, baik untuk bekerja, berbagi momen di media sosial, atau menikmati hiburan digital.
4. Dukungan Media Sosial dan Testimoni Wisatawan
Banyak wisatawan, termasuk turis mancanegara, membagikan pengalaman mereka naik Kereta Panoramic di media sosial. Salah satu turis asal Malaysia bahkan menyebut perjalanan ini sebagai “lebih lama tapi lebih memorable” dibandingkan kereta cepat.
Transformasi Kereta Api Menjadi Destinasi Wisata
Vice President Public Relations KAI, Anne Purba, menyatakan bahwa Kereta Panoramic merupakan bagian dari transformasi layanan kereta api modern yang tidak hanya mengutamakan mobilitas, tetapi juga nilai tambah berupa pengalaman berkualitas.
> “Melalui Kereta Panoramic, kami menghadirkan cara baru menikmati perjalanan kereta api. Penumpang tidak hanya berpindah tujuan, tapi turut menyaksikan keindahan bentang alam Indonesia secara langsung,” ujarnya.
Potensi Ekonomi dan Pariwisata
Peningkatan minat terhadap Kereta Panoramic juga berdampak positif terhadap sektor pariwisata dan ekonomi lokal. Beberapa stasiun pemberhentian menjadi titik awal eksplorasi destinasi wisata seperti:
- Yogyakarta: Candi Prambanan, Malioboro
- Bandung: Kawah Putih, Lembang
- Garut: Gunung Papandayan, Cipanas
- Banyuwangi: Taman Nasional Baluran, Kawah Ijen
Dengan demikian, Kereta Panoramic tidak hanya menjadi moda transportasi, tetapi juga penggerak ekonomi kreatif dan pariwisata daerah.
Tantangan dan Harapan ke Depan
Meski tren positif terus meningkat, ada beberapa tantangan yang perlu diantisipasi:
- Kapasitas terbatas: Dengan hanya 38 kursi per perjalanan, permintaan tinggi bisa menyebabkan antrean panjang.
- Ketersediaan rute: Belum semua jalur utama memiliki layanan Panoramic.
- Harga tiket: Meski sebanding dengan fasilitas, harga tiket masih dianggap premium oleh sebagian masyarakat.
Ke depan, diharapkan KAI dapat memperluas jangkauan layanan Panoramic ke jalur-jalur lain seperti Jakarta–Yogyakarta atau Jakarta–Malang, serta menambah frekuensi perjalanan untuk mengakomodasi lonjakan permintaan.
Penutup: Kereta Panoramic, Simbol Baru Wisata Modern Indonesia
Minat masyarakat terhadap Kereta Panoramic yang terus meningkat menjadi bukti bahwa wisata berbasis transportasi kini menjadi tren baru yang tak bisa diabaikan. Dengan menggabungkan kenyamanan, estetika, dan pengalaman visual yang luar biasa, Kereta Panoramic telah menjelma menjadi ikon baru dalam dunia pariwisata Indonesia.
Bagi Anda yang ingin merasakan sensasi liburan berbeda, menikmati lanskap Nusantara dari balik kaca jendela raksasa, Kereta Panoramic adalah jawabannya. Tak sekadar perjalanan, tapi sebuah pengalaman yang akan terus dikenang.